Minggu, 10 Juli 2011

MODIFIKASI KLX 150 S MENJADI JANGKUNG

Yeeesssss……. Akhirnya berhasil juga menebus motor yang menurutku cocok untuk pelampiasan hobby baru ku…ya…sebuah tunggangan bernama KAWASAKI KLX 150 S.

Setelah tanya sana sini akhirnya diputuskan  untuk pembelian dilakukan di JMS Cibinong dengan alasan : Harga masih harga Jakarta,selisihnya sampai 3 juta dengan harga bogor,daerah cibinong dekat dari rumah, dan yang pasti di JMS cibinong bisa beli nya dengan faktur saja. Artinya motor nantinya tidak ada STNK dan BPKB,cuma ada faktur pembelian saja. Harga sebuah KLX 150 s di bulan November 2010 adalah Rp. 18.500.000 , tapiiiiiiii…harga tertera di faktur adalah Rp.15.500.000,harga ini adalah harga motor  ketika sampai dari Tanjungpriok, besaran untung pedagangnya…… ??? hitung aja sendiri ya…..



Inilah spesifikasi dari Kawasaki KLX 150 s :
- Type Mesin : 4-Langkah, SOHC, 2 katup
- Jumlah & Isi Silinder : 1 buah & 144cc
- Diameter x Langkah : 58,0 x 54,4mm
- Perbandingan Kompresi : 9,5:1
- Daya Maksimum : 8,60kW / 8000 rpm
- Torsi Maksimum : 12 Nm / 6500 rpm
- Karburator : Keihin NCV24
- Sistem Starter : Kick Starter & Electric Starter
- Tipe Transmisi : 5 speed return
- Perbandingan Roda Gigi : Ke-1: 2,917 (35/12)Ke-2: 2,000 (32/16)Ke-3: 1,474 (28/19)Ke-4:   1,182 (26/22)Ke-5: 1,000 (24/24)
- Perbandingan Gigi akhir : 3,143(44/14)
- Jumlah Rasio Roda Gigi : 9,051 pada Top Gear
- Sistem pengapian : DC-CDi
- Idle Speed : 1400(+-50) rpm
- Frame: High-Tensile steel, box-section perimeter
- Jarak Poros Roda : 1285 mm
- Jarak terendah ke tanah : 250 mm
- Berat maksimum / Berat kosong : 228 kg / 108 kg
- Tipe Rangka : Perimeter, Box-Section, High Stainless Steel
- Suspensi Depan : 33mm telescopic fork / 7.1 in.
- Suspensi Belakang : UNI-TRAK® linkage system and single shock with 5-way preload adjustability / 7.1 in.
- Panjang x Lebar x Tinggi : 1975 X 760 X 1080 mm
- Rem Depan : Hidrolic, Single-Disc
- Rem Belakang : Hidrolic, single-Disc
- Roda Depan : 70/100-19
- Roda Belakang : 90/100-16
- Julur Depan : 310 mm
- Julur Belakang : 380 mm
- Tipe / Panjang Kemudi : Handle Bar / 760mm
- Sudut putar : 43° ke kiri dan 43° ke kanan

Untuk kondisi standard, motor ini cocok untuk postur tubuh pengendara di bawah 175 cm,karena rendah dengan memakai velg 16-19”. Dengan bobot kendaraan yg tidak terlalu berat,maka KLX 150 sangat cocok untuk hobby ku yang Extrem Trail Adventure. Untuk pemakai yg tingginya diatas 170cm,harus melalui modifikasi di beberapa bagian motor. Kalau yang mau langsung jadi, pilihannya bisa jatuh ke KLX 250,tapi harganya diatas 50 juta,alamat gak disetujui oleh mentri keuangan di rumah…hehheheee….

MODIFIKASI DI RUMAH SENDIRI

Berikut adalah modifikasi  KLX 150 dengan low budget ( biaya murah ) yang dilakukan pada tubuh Si Batman KLX 150,tunggangan kesayanganku :
1.  Roda belakang dan depan
Roda standard yg ukurannya 16-19” di rubah menjadi ukuran 18-21”. Velg 18-21” adalah hasil berburu  dinternet, velg bekas punya nya Suzuki TS 125, nebusnya ke Ciputat. Velg di cuci bersih,digosok pake amplas, dan di antar buat di powder coating warna hitam ke salah satu bengkel di Rempoa, biayanya Cuma 150 sepasang. Untuk ban,pertama pake Ban pake Swallow aja dulu ,dengan harga Rp. 600.000 sepasang depan belakang, beli ke Kebun Jeruk 3 Jakpus. Sedangkan tromol masih pake tromol standard KLX 150 dengan tambahan ngebor lobang jari2 sebanyak 8 lobang sehingga menjadi 36 hole. Tromol standard KLX 150 28 hole. Sedangkan untuk jari-jari pilihannya jatuh ke jari-jari Suzuki TS 125, 2 set untuk ban depan dan 2 set untuk ban belakang. Antar ke tukang stel velg di Cibinong,sehari selesai deeehhh…..

MASIH DENGAN BAN STANDAR UKURAN 16-19"

SETELAH TERPASANG BAN 18-21"

2.    Shock Depan
Untuk Shock depan standard,kalo di pakai ban depan 21” tidak terlalu cukup ruang untuk naik turun roda depannya. Jarak ban dengan spatbor depan terlalu dekat,apalagi jika dipakai untuk loncat-loncat. Bagi yang punya kantong tebal, nebus USD motor SE adalah pilihan tepat,harganya kisaran 4 jt keatas. Namun bagi yg punya kantong pas-pasan bisa tetap memakai shock teleskopik standard KLX 150 dengan cara disambung. Penyambungan dilakukan di as shock bagian atas yang berbentuk baut tutup as shock yg fungsi tutup tersebut adalah untuk menambah atau mengurangi jumlah oli di dalam shock. Setelah membeli besi bulat di loakan Madura,langsung menuju ke bengkel bubut, tak lupa bawa salah satu shock depan sebagai ukurannya. Panjangnya bisa disesuaikan dengan yg kita mau,namun besarnya harus sama dengan besar as shock. Dengan Rp. 80.000 saja,selesai sudah besi sambungan shock depan, panjang sambungan dibuat 8 cm,dan tinggal pasang. Setelah terpasang,maka untuk membungkus sambungan nya biar tidak terlalu terlihat,maka bisa dipakai besi pipa stainless. Jadi sambungan shock tidak terlihat dan tampilannya jadi makin rapi dan bergaya tentunya,hehheee… sekarang sudah banyak yang jual sambungan shock yg sudah jadi dengan kisaran harga Rp. 150rb – 200rb.

PERBANDINGAN TUTUP AS SHOCK DENGAN SAMBUNGAN CUSTOM

BESI STAINLESS UNTUK MEMBUNGKUS SAMBUNGAN

HASIL NYA MOTOR JADI MAKIN TINGGI

3.    Stang / Handlebar
Untuk pergantian stang adalah pilihan saja, jika mau tetap pakai stang standard KLX juga masih oke, namun secara tampilan pastilah terlihat biasa dan kurang bergaya. Untuk motor endure,type stang yang banyak di pakai adalah jenis Fatbar, namun si Batman aku pilihkan stang jenis twinwall bermerk ProTaper yang di tebus di MSD Radio Dalam. Biar sedikit lebih tinggi,satu pasang raiser di pasang untuk penyambung dudukan stang dengan tripleclam shock depan. Pilihan jenis stang ini balik lagi ke selera si penunggang nya.

HANDLEBAR PROTAPER

4.    CDI
Untuk pengapian, pilihan CDI jatuh kepada merek BRT yg khusus buat KLX 150 type dualband. Harga di pasaran sekitar Rp. 400rb-500rb. CDI standard bawaan pabrik sebenarnya bagus,namun pilihan mengganti CDI ini adalah salah satu cara mendongkrak performa motor dengan tanpa mengotak atik mesin.

5.     Tuas Gear ( baca : Gir )
Tuas gir standard bawaan pabrik desainnya tidak bisa dilipat, jika motor jatuh ke kiri maka ada kemungkinan tuas gir nya bengkok dan patah. Untuk mengganti nya sekarang sudah banyak yang jual model engsel yang bisa melipat apabila motor jatuh ke kiri,namun bahan pembuatnya tergolong kurang bagus,seringkali batang inti nya bengkok juga atau bahkan per engsel nya yang tidak bagus. Harga jualnya sekitar Rp. 70rb. Tuas gir standar KLX 250 adalah pilihan yang tepat, bahannya yang kuat dan kokoh,per engsel nya bagus, dan harga nya sekitar Rp. 150rb di Ramayana Bonjer 3. Yang pasti lobang as gir nya masuk untuk KLX 150.

POSISI MOTOR JATUH KEKIRI

6.    Jok Tempat Duduk
Karena dirasa kurang empuk, jok ditambah lagi busa bagian atasnya,sehingga terlihat tebal dan tinggi dan terasa empuk,namun bagian kiri kanan nya di papas biar sedikit ramping. Penyelesaian jok cuma Rp. 70rb sekalian dengan mengganti sarung jok dengan yang lebih bagus dari sarung standard nya.

  
7.    Swing Arm ( lengan ayun belakang )
Untuk swing arm standard,sebenarnya  masih muat untuk masuk ban belakang ukuran 18”,namun jarak ban dengan palang lengan ayun sangat dekat, ini bisa ber akibat tanah menumpuk disini yang mengakibatkan putaran roda belakang jadi berat. Ada 2 pilihan untuk bagian ini, pertama adalah dengan tetap pakai swing arm standard,tetapi dengan menambah panjang lobang sumbu ban ke belakang, atau di coak lagi lobang arm nya. Jangan lupa untuk menyambung swing arm nya sekitar  8 cm yang berfungsi sebagai dudukan besi penyetel rantai. Pilihan kedua adalah dengan mengganti swing arm dengan jenis custom yang sudah banyak beredar sekarang ini. Harga nya kisaran Rp.400rb – 600rb. Si Batman akhirnya di pakaikan swing arm custom buatan Bandung,biar nanti tidak ada kendala di kemudian hari,kalau pakai sambungan arm, ada cerita di bandung sana pernah patah sambungannya ketika bermain offroad,artinya masih ada resiko nya.

SWING ARM CUSTOM BANDUNG

8.    Spatbor Belakang
Sekarang sudah banyak variasi untuk spatbor belakang KLX 150,harga kisaran Rp. 50rb-70rb. Ini menggantikan spatbor standard yang tampilannya kurang oke untuk sebuah motor trail. Pilihan warna pun ada banyak,merah,putih,hitam,hijau. Untuk pemakaian spatbor variasi ini maka lampu rem belakang tidak terpasang lagi.

9.    Knalpot
Mengganti Pipa buang ini merupakan salah satu cara juga untuk mendongkrak performa motor. Knalpot standard bawaan pabrik sudah barang tentu bunyinya tidak memuaskan para penunggangnya,masih terlalu sopan seperti bunyi knalpot motor bebek standard. Awalnya si Batman dipakaikan knalpot bikinan bengkel knalpot terkenal di Cibinong,yang diganti Cuma bagian belakangnya saja,pipa leher depan masih tetap standard, namun dirasa masih kurang puas karena pipa leher nya masih kecil,kata orang bengkel jalur  pembuangannya tidak plong… sekarang si Batman pakai knalpot keluaran salah satu merk kelas menengah saja , dengan harga Rp. 400rb,sudah terlihat gagah dan bergaya . apalagi kalo di pakaikan knalpot merek R9 yg dipasaran masih diatas 1 juta, itu mungkin nanti nanti 
sajalah,hehheheee......

RAK BLKG,SPATBOR BLKG DAN KNALPOT

10.  Rak Belakang
Sebenarnya ini bukanlah modifikasi,namun tergolong tambahan assesories untuk sebuah motor trail. Banyak yang bilang rak belakang / behel ini menjadikan motor tidak terlihat gagah dan jantan, namun penambahan ini lebih kepada kemudahan kita dalam mengangkat motor ketika jatuh atau mendorong motor ketika naik tanjakan licin. Si penolong akan lebih mudah berpegangan atau mendorong di besi behel tersebut. Pernah ada motor teman yang patah spatbor belakangnya karena di dorong bagian spatbornya yang hanya sebuah plastic gampang patah,jika pakai behel besi ini maka akan memudahkan si pendorong membantu kita. Harga besi rak belakang ini sekitar Rp. 150rb.

BAGIAN BELAKANG

11. Engine Guard
Lebih gampang di sebut sebagai pelindung mesin,posisinya di bagian bawah mesin,menempel di rangka motor. Ini sangat berfungsi melindungi mesin dan rangka bawah dari benturan batu batu ketika jatuh. Terbuat dari plat besi yang tebal,di pasaran beredar seharga Rp. 150rb.

   
Ada beberapa bagian di motor yang mau gak mau harus di copot demi kenyamanan menungganginya di medan offroad, diantara nya adalah kaca spion, lampu sein depan dan belakang,serta karet hitam di pijakan kaki / footstep.

@GUNUNG BATU JONGGOL

Setelah dilakukan beberapa modifikasi, maka tampilan si Batman terlihat langsung berubah, lebih jangkung dan lebih kekar. Bahkan ada yang bilang “ini KLX 250 ya…”. Budget modifikasi yang masih tergolong rendah menjadikan si Batman siap di tunggangi untuk medan Extrem Adventure,dan pastinya cocok untuk postur tubuhku yang tergolong big size,hehheheee…. 

@CIPTAGELAR, HALIMUN

Kamis, 07 Juli 2011

PERNAH PUNYA TRAIL HYOSUNG



Motor Hyosung adalah motor trail pertama yang aku miliki...akhirnya kesampaian juga memiliki sebuah sepeda motor type trail yang bisa dipakai untuk menempuh jalur tanah dan lumpur... motor ini lengkap nya adalah HYOSUNG RX 125, buatan Korea, dengan mesin sudah 4 tak. Motor ini termasuk banyak peminatnya di Indonesia, karena ketika di pasarkan tidak ada saingannya untuk kelas nya dia. sebelum nya ada Suzuki TS yang sempat merajai pasar motor trail di Indonesia, namun ketika produksi suzuki TS berhenti, maka Hyosung 125 mendapat pasar yang cukup bagus di Indonesia. ini terjadi kurun waktu 2000-2008.

untuk tampilan, motor ini terlihat keren,gagah,dan tubuh yg tegap. klo di ibaratkan orang maka dia ini tergolong yang berbadan besar dan kekar. Namun dengan CC yang cuma 125, maka sangat tidak mensupport untuk kecepatannya. dan hampir semua pengguna Hyosung ini menaikkan CC nya ( bore up ) menjadi 200 CC.



untuk dipakai di jalan raya sangat sesuai, body lebar dan kekar. namun untuk di pakai di medan Offroad sangat tidak sesuai. bagi para pemakai yg tingginya  di bawah 170 cm maka akan sangat sangat tinggi. apalagi kalau sampai jatuh,maka akan terasa bagaimana berat nya motor Hyosung ini. Jadi sangat tidak direkomendasikan untuk mereka yang suka Offroad roda dua, apalagi yang ber aliran Extrem Adventure. ini aku buktikan sendiri ketika mulai main trail adventure di bukit Hambalang, jalur yang aku tempuh termasuk Ekstrem,jadinya sangat menguras tenaga dan fisik untuk mengendalikan dan membangunkannya ketika kita jatuh. tapi aku akui kalo dengan Hyosung inilah aku mulai terjun ke hobby trail adventure. Hyosung ini aku namai SI DEKILL, karena setiap pulang offroad,istriku selalu bilang klo motorku dekil banget.



sekarang ini motor hyosung banyak yang di jadikan motor jalanan type SUPERMOTO. badan nya motor trail dan memakai ban onroad dengan lingkar velg 17". akan terlihat gagah dan kekar sekali. sekarang si Dekil su dah berpindah tangan ke penunggang yang lain di daerah Kebayoran Lama,Jakarta Selatan. semoga dia baik-baik aja bersama tuan baru nya. aku bersama Si Dekill dari bulan Juni - November 2010.




SI DEKILL di hari terakhir offroad bersama ku



Selasa, 05 Juli 2011

HOBBY NAIK GUNUNG,ARUNG JERAM, DIVING,SEPEDA dan TRAIL ADVENTURE

dulu ketika kecil aku hobby bermain lumpur di sawah, bersama teman-teman di kampung sering kali pulang sekolah main ke sawah untuk cari belut dan duduk-duduk di atas pungung kerbau yg lagi makan di pematang sawah. setelah itu langsung nyebur ke kolam renang sederhana yg ada di kampung ku.




ketika SMP mulai lah hobby berkegiatan di area OUTDOOR seperti Hiking dan Camping. ya tentunya dengan ikut kegiatan Pramuka di sekolah...pakai baju seragam pramuka yg banyak tambalannya di lengan,hahahahaaa...Masa SMA mulai hobby naik gunung , menelusuri goa dan panjat dinding. kebetulan ada organisasi Siswa Pecinta Alam ( SISPALA ) di SMA ku di ranah minang sana.Mulai betul-betul serius dalam hobby Outdoor actifity adalah ketika masa kuliah di Universitas Andalas,Padang. tercatat sebagai Angota Penuh ( sampai sekarang ) dari MAPALA UNAND. bidang Arung Jeram menjadi pilihanku dan memang sangat sangat suka bermain air. pernah beberapa kali menjadi Kapten tim arung jeram pada event Nasional dan Internasional.

ketika masuk dunia kerja sebagai cameraman jurnalistik, kegemaran ku jadi bertambah lagi dengan menekuni olah raga Diving atau menyelam, Alhamdulilllah sudah pernah menyelam di Raja Ampat Papua sebanyak 4 kali dan ini merupakan syukur nikmat yg tak terhingga bisa menyaksikan keindahan bawah laut ciptaan Allah yang maha kuasa. ketika mulai semarak olah raga sepeda gunung di tahun 2005,aku sudah memiliki sebuah sepeda gunung merek KHS jenis Hardtrail, hampir tiap minggu nge goes ke pondok cabe, JPG dan ke Rindu Alam Puncak. sekarang sepeda ini lebih banyak nganggur di teras rumah, jarang terpakai karena alasan begini dan begitu...heheheheheheeeee.....





keinginan untuk punya motor sendiri apalagi itu motor jenis trail sudah lama aku idam-idamkan,bahkan sejak berseragam merah putih dulu, aku selalu tertarik melihat orang yang beraksi di tv pakai motor trail. di kampung ku dulu lebih terkenal dengan motorcross. serasa benar benar jadi lelaki sejati lah pokoknya... !!!

sejak kepindahan ke sentul bogor tahun 2009,hampir tiap minggu melihat rombongan orang orang menunggangi motor trail melewati komplek perumahan,ataupun lewat kampung di sekitar komplek. perumahan sentul city memang berada di kaki bukit hambalang yang sangat terkenal oleh para pecinta olah raga offroad roda dua ataupun roda empat. rayuan demi alasan mulailah di lontarkan kepada istri supaya mendapatkan restu untuk memiliki sebuah motor trail. sepeda motor merek Honda Tiger yang biasa dipakai ketika pacaran harus di jual dulu supaya ada isi kantong untuk nebus sebuah motor trail.



beberapa tahun sebelumnya aku pernah ikutan sebuah event kompetisi petualangan,disini ada kelas trail adventure yg menempuh jarak lebih dari 100 km menempuh hutan dan perkampungan serta menyusuri sungai. dari sini keinginan untuk memiliki sebuah motor trail semakin besar. sebelum ikut event ini aku belajar dulu sama teman kantor yang kebetulan dia punya motor trail yg sering dipakai main lumpur di pondok cabe. belajar tekhnik dasar,cara menunggangi motor trail,cara menikung, bahkan cara jatuh pun di ajari nya...thanks ya Aci  a.k.a Acong...!!!



akhirnya di bulan Juni 2010 di tebus lah sebuah motor trail sekend milik seseorang di Cimanggis,Depok. motor ini di temukan setelah melalui pencarian di iklan-iklan internet. sebuah motor Hyosung RX 125 Tahun 2006.

MENEMBUS BELANTARA HALIMUN



Ajakan buat ngegas ke Halimun sudah sering disampaikan Pak Asep (Pak Ape) setiap kali bertemu selesai Jumatan, maupun di Facebook. Tapi karena jadwal pekerjaan yg tidak menentu, jadilah ajakan itu ditelan saja dengan pahit. Rabu malam kembali Pak Ape menulis comment di FB ku mengenai rencana ke Halimun minggu ini, jujur saja ajakan ini membuat pikiran jadi tidak tenang, heheheeee…

Si Batman yang menjadi tunggangan ku baru saja sembuh dari rawat inap di bengkel akibat blok mesinnya pecah dihantam rantai. Kontan saja semua mesin diturunkan untuk memperbaikinya. Shock depan yg masih standard pun mulai terasa lemah ayunannya, sehingga harus ditukar oli dalamnya. Namun niat ke Halimun tetap bermain-main dalam otak ini.
Setelah loby-loby manis dengan istri, akhirnya ijin ngegas ke Halimun keluar juga, dengan syarat berangkatnya harus sabtu pagi. Makasih ya istriku sayang!!!

Brangkaaaaaaatttttt !!!

Rombongan pertama yg berjumlah 8 motor dipimpin Pak Ape telah terlebih dahulu berangkat dari Kota Bogor melalui Parakan Salak pada Jumat malam. Kemudian menuju Pamengpeuk dan bermalam disana dengan tujuan agar bisa berangkat lebih pagi dan jalurnya pun masih belum ada yang melewati.

Sabtu Pagi aku dan Pak Helmi berjanji bertemu di bengkel Axxa dan lanjut menuju Bubulak. Aku bergabung dengan rombongan kedua yang dipimpin oleh Abeng. Disana sudah menunggu Pak Budi dan Om Agung. Setelah berembuk kami pun memutuskan untuk melalui rute Luwiliang dan melewati Perkebunan Teh Cianten. Disana kami sempatkan sejenak mengisi perut dan membeli nasi bungkus bekal makan siang kami di dalam hutan nanti.Warung nasi yang kami singgahi ini ternyata dipenuhi oleh stiker club sepeda dan club motor yang sebelumnya pernah singgah kesana. Pedagangnya yang super ramah itu pun mengenakan jersey salah satu club motor trail asal Jakarta.

Pukul 10 kami sudah tiba di Pamengpeuk sebagai pintu masuk menuju hutan. Disini ternyata sudah menunggu Pak Teten, Pak Tri dan Pak Iwan. Jadilah rombongan kami genap 8 motor. Untuk berjaga-jaga kami pun mengisi bahan bakar hingga penuh disini. Sudah bisa dipastikan, didalam hutan tidak ada yang menjual bensin. Kalaupun ada, harga per liter nya sudah 7ribu. Jangan harap akan ada Pertamax ya…

Single trek di pintu hutannya kami tempuh dengan lahap. Ini juga sebagai pelampiasan dari jalanan aspal yg panjang dan membosankan dari Bubulak ke Pamengpeuk. Jalur masuk hutan yang sedikit lembab namun tak terlalu licin memacu teman-teman buka gas poll. Yah, sembari pemanasan dan goyang pinggang.Jejak ban pacul rombongan pertama pun masih terlihat jelas di beberapa ruas jalur.Ketika melewati sebuah sungai kecil, air sungai tersebut seperti di belokkan ke jalur turunan yg akan dilewati. Entah itu disengaja atau tidak, sebaiknya memang harus lebih berhati-hati. Kubangan lumpur di penghujung aliran air tadi ternyata membuat mesin motor terendam lumpur. Mulailah aksi tarik menarik, dorong mendorong yang melibatkan salah seorang warga Ciptagelar sebagai helper agar kami dapat segera menyelesaikan jalur ini.
Si Batman yg menggunakan ban 18-21” dengan lancar melewati tantangan ini.




Gas pun kembali diputar, kaki pun semakin sering turun untuk menahan motor agar tetap seimbang. Jalur berikutnya sudah mulai banyak cerukan jejak roda motor atau yg lebih dikenal dengan jalur Tamiya. Ban motor harus masuk ke dalam cerukan itu agar tidak tergelincir. Penyeimbangnya adalah dengan kaki yg menapak ke tanah.Beberapa tanjakan berhasil dilewati dan cuaca pun semakin terang, sehingga jalur tanah jadi lebih kering.Motor Pak Iwan yg sejak awal berada di depan-bahkan sampai akhir pun semakin di depan- terpaksa harus di tuntun melewati jembatan kayu yg miring. Tak ada jalur lain untuk sampai ke seberangnya.
Abeng yang berdiri di kayu untuk menahan motor tiba-tiba tercebur ke dalam genangan air kayu yang di injak patah. Membuat kami yang menyaksikannya tertawa, terutama Pak Helmi. Disinilah kekejaman pertemanan di dalam dunia trail adventure, teman yang jatuh atau nyebur justru jadi lelucon dan di foto, bukannya di tolong. Namun disinilah seni dan candu yg membuat orang ketagihan mencoba trail adventure.

Tanjakan panjang setelah jembatan ‘Abeng’ terlihat jelas di depan mata. Pak Iwan mulai berteriak memanggil si akang helper untuk menarik ban depan motornya agar naik ditanjakan ini. Semua kembali bahu membahu mengerahkan tenaga.Waktu menunjukkan pukul 11.40 dan matahari siang sudah tampak di atas kepala. Rasa haus dan lapar mulai terasa. Namun kami memutuskan untuk menunda istirahat makan siang.“ini tanjakannya gak panjang kok, kita lanjutin aja dulu” ujar salah seorang rekan.Ternyata oh ternyata tanjakan itu lumayan panjang dan benar-benar Tamiya satu jalur. Seperti berada dalam terowongan, jalur ban motor kami harus mengikuti jalur ban motor sebelumnya karena tak ada pilihan lain. Si akang helper turun naik membantu satu per satu motor kami, kedua kaki pun harus turun ke tanah sembari mendorong stang motor ke depan. Tekhnik seperti ini haruslah di kuasai oleh para offroader roda dua, dan sangat dipastikan akan menguras fisik dan tenaga.Satu jam kemudian sampailah di sebuah sungai yg lebarnya sekitar 5 meter tempat kita memutuskan untuk makan siang. Sangat di sarankan untuk selalu berhenti makan di dekat aliran air supaya persediaan air tetap terjaga di dalam backpack. Setelah perut cukup terisi, perjalanan pun kembali dilanjutkan.




Jalur Tamiya nan menanjak lebih sering di temukan. Namun karena tenaga sudah kembali pulih, kami dapat melaluinya dengan lancar. Matahari sudah tidak terlihat lagi. Pohon-pohon yg ada di kiri kanan jalur tertutup lumut, kabut pun mulai datang. Halimun mulai menampakkan keberadaannya. Pukul 4 sore hujan mulai turun, hawa dingin pun mulai terasa. Masing-masing mengeluarkan jas hujan, namun ada beberapa dari kami yg tetap menikmati rintik hujan Gunung Halimun tanpa jas hujan.Jika hujan turun, maka tubuh kita tidak terlalu dehidrasi. Tapiiiiiiiiiiiiii…… trek yg dilalui semakin mantaaapppp!!!
Ban belakang semakin di gas malah semakin dalam galiannya. Kaki pun sering terpeleset karena trek semakin licin. Kaki akan lebih sering turun untuk membantu keseimbangan dan mendorong motor kedepan. Konsentrasi & kewaspadaan bertambah ketika melalui trek di tepi lembah.

Tanpa disadari kaki kiriku ternyata nginjak angin dan motor sudah miring ke kiri. Alhasil si Batman harus tiduran dulu di lereng jalur. Sementara yang lain masih jauh di belakang. Yang aku dengar hanya suara raungan knalpot saja. Mau tidak mau aku mengangkat si Batman sendirian. Ban diatas, body motor di bawah, dan posisinya berada di lereng pula. Tenaga Hulk kembali keluar…. Sukses !!!




Hujan telah berhenti, namun menyisakan jalur yg semakin licin dan berair. Kondisi ini semakin membuat tenaga terkuras habis. Kedua kaki Pak Tri mulai kram, motornya di jokiin ke helper yang kini sudah bertambah menjadi 3 orang. Mereka ibarat malaikat penolong dalam hutan.
“saya sudah 3 bulan gak naik motor ke hutan, jadinya berasa banget fisik yg nge drop” ujar Pak Tri. Ada satu tanjakan panjang lagi yang menanti kami didepan. Sang helper memberi julukan ‘tanjakan k*nt*l’. Rasa penasaran yang timbul membuat kami bertanya-tanya, namun mereka hanya tertawa kecil saja sambil menghabiskan buah kurma pemberianku.
Satu persatu motor harus ditarik menggunakan webbing. Motor Pak Helmi yang menggunakan ban M****s 110/100-18  lumayan lancar di tanjakan sebelumnya, namun di tanjakan ‘k*nt*l’ ini tak berdaya dan ditarik juga.

Hari mulai gelap. Lampu motor mulai dinyalakan. Kewaspadaan semakin ditingkatkan. Pak Budi dan Pak Tri memilih jalan kaki menyusuri trek. Namun sesekali tetap saja terpeleset karena pijakan yg sangat licin. Salah ambil jalur dan salah pijakan bisa berakibat jatuh lagi. Kondisi fisik kami sudah sangat menurun. Hanya sedikit sisa tenaga untuk menahan motor masing-masing agar tidak jatuh. Sehingga jika ada motor di depan jatuh, harapan bantuan hanya bertumpu pada helper saja. Motor di belakang hanya berhenti dan memberi penerangan sambil mamberi semangat. Heheheheeee…maaf ya pren….

Dari kejauhan terlihat kerlip lampu rumah penduduk. Sudah dipastikan tidak lama lagi akan sampai di tujuan, yaitu rumah Abah Anom. Motor Pak Teten yg sudah gelap tanpa penerangan terpaksa di terangi si Batman dari belakang.

Sebelum masuk ke jalanan kampung, kami kembali dihadang oleh sebuah tanjakan dekat saung. Pak Teten yg motornya tergolong minimalis dibanding yang lain ternyata kesulitan untuk naik. Helper dipanggil  kembali. Bukan untuk mendorong, melainkan untuk mencari kayu penyangga, dan motornya pun ditinggal.
Si Batman kembali meraung di awal tanjakan. Ban belakang tak maju sedikit pun. Aku harus turun dan mendorong motor sambil memutar gas. Perlahan akhirnya naik juga, meski ban belakang tetap mental ke kiri dan kenan seperti kuda jingkrak sedang beraksi.

Alhamdulillah, pukul 7.30 malam si Batman telah parkir dengan manis di depan Imah Gede Kasepuhan Ciptagelar. Tepat disisi rumah Abah Anom. Imah Gede yg berarti rumah besar memang diperuntukkan bagi para tamu yg datang berkunjung ke Ciptagelar. Pak Ape menyambutku dengan segelas kopi panas. Sembari bersalaman dia berucap “selamat bro… sekarang gak hanya cerita aja. Tapi dah menempuh jalur Halimun langsung”.

Malam yang dingin di kaki gunung halimun. Rasa pegal-pegal pun tak mungkin di dustai. Namun obrolan malam di depan Imah Gede seputar perjalanan tadi siang membuat kami larut. Satu persatu hilang menuju peraduannya, tubuh memang butuh istirahat.

Pukul 8.10 pagi, suara obrolan dicampur tawa teman-teman membangunkanku dari tidur yang pulas. Setelah merapikan barang2, kami pun menyapa Abah Ugi yang saat ini menjadi Abah Anom Kasepuhan Ciptagelar. Makan pagi sudah terhidang lengkap di meja. Informasi dari Pak Ape kalau mau datang dan menginap disana sebaiknya konfirmasi dulu lewat telpon biar begitu sampai disana sudah tersedia makan malam.




Kemajuan teknologi sudah merambah kawasan ini. Meski hanya operator XL dan Telkomsel saja. Listrik pun sudah ada, sehingga tamu yang tak bisa jauh dari gadget bisa mencharge battery sepuasnya.Pukul 10.00 pagi kami pun berpamitan untuk meninggalkan Ciptagelar. Kali ini kami menyusuri jalanan berbatu yg sangat licin. Apabila salah injak rem dan salah pilih jalur, ban motor bisa slip. Rute berikutnya adalah Pelabuhan Ratu yang harus ditempuh sekitar 28 km melalui kampung Ciptarasa yang masih kental dengan ke’Sunda’annya.

Prolog
Ini adalah perjalanan trek panjang yang ke dua bagiku. Sebelumnya aku pernah menjelajahi jalur Ranca Buaya, Cianjur Selatan dengan start dari Ciwidey di tempuh hingga tengah malam juga.
Banyak yang bilang “jangan ngaku doyan main trail klo belom nyobain ke ranca buaya”.
Kedua jalur ini sama tipikalnya, menembus pegunungan dan hutan belantara. Namun sayangnya hampir di sepanjang jalur Ranca Buaya sudah hancur dengan cerukan Tamiya yg cukup dalam. Sehingga ban 18-21” pun tak berdaya.
Bagiku, trek Halimun yg berjarak sekitar 18 km masih lebih enak ditempuh dan masih bisa buka gas polll…. Perjalanan kali ini memang benar-benar puas dan mengasyikkan.
Terima kasih banyak buat teman-teman seperjalanan. 


Terima kasih juga untuk si Batman yang sehat wal afiat selama perjalanan. Suatu saat kita kembali lagi ke Halimun ya…!!!




nb: beberapa foto lagi ada di  http://www.facebook.com/media/set/?set=a.2254294882040.2133253.1388355181&ref=notif&notif_t=photo_album_comment